Senin, 25 Agustus 2008

Aku hilang di Bandung

Gemericik air hujan terdengar turun dari atap kampusku,, seperti alunan lagu bagiku,,
aku melihat ke luar jendela dari dalam kelasku melihat ke bawah,, banyaknya orang,,
saling bercengkrama,, bersenda gurau,, terlihat menyenangkan,, tapi banyak kepalsuan,,
lalu sejenak aku melihat ke dalam kelasku,, aku dikelilingi oleh orang orang,,
mereka merupakan teman-temanku di kampusku,, kampus UNPAD yang tercinta,,
meskipun aku selalu dikelilingi banyak orang,, namun mengapa aku selalu sendiri??
mengapa aku selalu dikelilingi oleh bongkahan daging yang tak berjiwa,, tak berhati,,
apakah untuk dapat diterima,, aku harus membunuh hati dan jiwaku lalu seperti mereka??
aku benar benar hilang,, sendiri,, tanpa siapapun,, dan ketika aku membutuhkan seseorang,,
mereka menjauh dariku,, aku seperti virus yang menyebabkan kematian bagi seseorang,,
ketulusan hati saat ini tidaklah menjadi bagian utama dalam diri seseorang,,
iya,, persetan dengan ketulusan hati dalam hatiku teriak,,
tetapi merubah sikap apa yang sudah tertanam dalam hatiku tidaklah mudah,,
apakah untuk dapat diterima dan dicintai orang kita harus tak berjiwa??
lebih baik aku sendiri menghilang di telan bayangan bulan daripada tak berjiwa,,
hatiku muntah, menolak, memberontak sekuatnya agar aku tetap mempunyai jiwa,,
cintaku pada seseorang itu tulus,, tak dapat dirubah,, tidak dengan nafsu belaka,,
kecamkan ini wahai cinta,, cinta murni adalah hidupku, tumpuanku dan perjuanganku,,
betapa beratnya kekacauan di dunia ini aku selalu ada disisimu,,

wahahaha lagi bt emang enaknya curhat ya,,,

Peri Hujan

ketika ku tertidur lelap di dalam ilusi,,
ku melihat sebuah cahaya jauh,,
jauh jauh dari sadarku,,
sama sekali ku tak ingin melihat,,
ataupun menggapainya,,
karena itu hanya ilusi dan khayal..
itu hanya perempuan peri hujan,,
yang menertawakanku dari atas,,
dari dunianya yang berbeda denganku,,
melihatku dengan hina dan lirih,,
menusuk jantungku dengan tajamnya hujan,,
dan akhirnya membiarkanku melihat,,
indahnya peri hujan dalam kematian jiwaku,,

Rainy Days

begitu deras,, begitu hening,,
begitu cepat hujan mendatangiku,,
hingga aku terjatuh dan terbuai
ku tak ingin bangun lagi,,
ku ingin tenggelam,,
ku ingin terjatuh,, dalam,,
kedalam jurang tanpa ujung,,
dan apabila kulihat pelangi,,
biarlah diriku yang pengecut ini,,
berlindung di balik derasnya hujan,,

By: Wira